dantinggi 6,1 meter. jika perusahaan akan membuat miniatur yang berskala 1:150, berapa ukuran bentang sayap dan tinggi miniatur pesawat.
Industri kedirgantaraan menjadi solusi bagi Indonesia untuk menjadi negara maju ke depannya. Hal itu karena dari hasil kajian dan penelitian, hanya industri pesawat terbang yang bisa memberi nilai tambah terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas pun meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045. Peta Jalan tersebut dapat menjadi panduan pelaksanaan kebijakan pembangunan untuk mewujudkan industri dirgantara nasional yang berdaya saing, serta membawa kemajuan, dan kesejahteraan Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, jika pemerintah ingin meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia secara konsisten, solusinya harus bisa mendorong PT Dirgantara Indonesia PT DI bersama seluruh pihak untuk mengembangkan pesawat terbang dalam negeri. Dari kajian yang dilakukan Bappenas dan pemangku kepentingan lainnya, kata dia, Indonesia harus mau belajar dari Amerika Serikat AS. Hal itu karena industri kedirgantaraan di AS menjadi industri dengan rata-rata upah terbesar kedua setelah sektor informasi dan teknologi IT. Atas dasar itu, Indonesia mau tidak mau harus membuat industri pesawat dalam negeri menjadi berjaya. Konsekuensinya, jika langkah itu berhasil maka pertumbuhan ekonomi tinggi bisa terus tercapai selama bertahun-tahun."Salah satu kunci kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang hanya bisa dengan peningkatan produktivitas. Tanpa peningkatan produktivitas, Indonesia tidak bisa tumbuh tinggi secara berkelanjutan untuk jangka panjang," katanya di acara Indonesia Development Forum IDF 2022 bertema 'Reviving The Aerospace Industries Through Sustainable Aircraft Project in Indonesia' di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 22 November memaparkan, untuk mengembangkan tahapan industrialisasi di Indonesia, bisa dimulai dengan fokus kepada human capital intensive industry. Dia menyebutkan, jika pemerintah mampu mendorong industri pesawat terbang dalam negeri menggeliat maka industri terkait lainnya pasti ikut bergerak. Akibatnya, hal itu dapat menciptakan efek pengganda bagi perekonomian Indonesia. Menurut Amalia, terpenting juga adalah, pengembangan pesawat terbang buatan dalam negeri mendukung proses adopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia. Dia mengungkapkan, pengembangan industri kedirgantaraan sudah masuk ke dalam dalam Visi Indonesia 2045. Pada satu abad perayaan kemerdekaan RI nanti, sektor industri tersebut ditargetkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi 26 persen produk domestik bruto PDB. Amalia menyadari, mengembangkan industri kedirgantaaraan bakal menghadapi besar. Sehingga persoalan itu tidak bisa diserahkan ke PT DI semata. "Ini harus kita kerjakan secara callaborative effort. Kalau kita ingin meningkatkan daya saing secara cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara progresif paling penting, PT DI, pemerintah, akademisi, dan seluruh ekosistem kedirgantaraan harus bekerja sama bahu-membahu," kata Produksi PT DI Batara Silaban menyampaikan, pihaknya kini sedang mengembangkan pesawat N219 sebagai produk anak bangsa. Dia menegaskan, pesawat berkapasitas 19 penumpang tersebut betul-betul dari mulai proses merancang bangun, menjadi prototipe, hingga sertifikasi, dikerjakan oleh pegawai PT DI selaku putra-putri bangsa. "Sudah jelas N219 ini menjadi satu aircraft project kita me-reviving industri yang ada, menjadikan N219 satu ikon membangun industri kedirgantaraan," kata menerangkan, latar belakang PT DI mengembangkan N219 adalah untuk menjangkau daerah-daerah yang memang sulit diakses transportasi lain. Karena itu, desain N219 dikhususkan untuk menjangkau daerah perintis dan area pegunungan yang memiliki bandara minim fasilitas. "Desain N219 ini sesuai karakteristik kepulauan Indonesia. Selain konektivitas, N219 juga bisa untuk logistik di daerah perintis, konfigurasi juga bisa untuk pelayanan kesehatan dan bencana, serta sistem pertahanan, hingga mendukung industri pariwisata, bisa dikonfigurasi sesuai kebutuhan yang ada," ucap menyatakan, PT DI sudah mengidentifikasi dan memproyeksikan potensi kebutuhan pasar N219 di dalam negeri mencapai 131 pesawat. Angka itu terdiri 77 pesawat biasa dan 54 pesawat amfibi, yang bisa digunakan untuk pemerintah daerah pemda, sektor pertahanan, hingga kelembagaan. Batara bersyukur, PT Karya Logistik Indotama KLI sudah meneken kontrak pembelian 11 unit N219 saat perhelatan Indo Defence 2022. Pun TNI AD juga bakal memesan 10 unit dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Pemprov Kepri tiga kontrak di depan mata seperti itu, kata dia, PT DI tentu membutuhkan dukungan sumber pembiayaan agar bisa memenuhi pesanan. Jika masalah finansial terpenuhi, Batara yakin, PT DI dapat segera mengejar penerbangan pertama selama 24 bulan sejak sekarang atau dengan kata lain produk diserahterimakan pada medio 2024. Dia menegaskan, jika pesawat N219 benar terwujud maka bakal memuat kandungan lokal sekitar 44,96 persen, yang itu melibatkan 19 industri lokal penyuplai komponen. Menurut Batara, apabila produksi N219 sudah berjalan maka pemerintah menargetkan dalam jangka tingkat kandungan dalam negeri TKDN mencapai 60 persen. Atas dasar itulah, PT DI meminta dukungan agar proyek N219 bisa berjalan lancar. Sehingga, proses pengerjaannya mampu memberi dampak luar biasa bagi perkembangan industri terkait. "Ini bisa memberi value added bagi semua pihak," ucap Batara. Sementara itu, pakar penerbangan Ilham Habibie menyampaikan, teknologi kedirgantaraan sudah tergolong sebagai high tech. Meski begitu, ia berpesan kepada PT DI sebagai integrator perusahaan industri aviasi untuk mulai memperhatikan datangnya teknologi baru yang sedang dikembangkan di berbagai belahan dunia. Walaupun belum ada kepastian, kata dia, namun ke depannya, teknologi pesawat tidak hanya mengandalkan avtur. Ilham berpesan agar PT DI bisa mengikuti teknologi terkini untuk mengantisipasi perubahan di kemudian hari. Tujuannya agar Indonesia bisa ikut beradaptasi ketika teknologi terbaru digunakan dalam industri penerbangan dunia."Suatu ketika pesawat terbang nanti bisa terbang dan tinggal landas sepenuhnya dari tenaga listrik atau sebagian, apa full elektrik atau hibrida, atau sama sekali berubah konsep menjadi hidrogen sebagai bahan bakar. Membuat industri kita ramah lingkungan dan ramah iklim sebuah keniscayaan, bukan hanya dampak tapi harus kita kembangkan," kata Ilham. Cegah devisa keluarVice Chairman of CSE Aviation, Samudra Sukardi menjelaskan, Indonesia yang terdiri 270 juta penduduk dengan pulau memiliki sekitar 600 bandara airport dan lapangan terbang airstrip. Dengan kondisi seperti itu maka kehadiran pesawat terbang bisa difungsikan menjadi jembatan udara, karena setiap wilayah tidak terhubung satu sama lain. "Jembatan udara berarti transportasi udara. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi provinsi atau daerah itu perlu transportasi udara di seluruh wilayah Indonesia," kata Samudra. Dia menilai, Indonesia yang merupakan negara kepulauan membutuhkan satu pesawat penghubung feeder aircraft yang bertugas mengangkut penumpang dari kota kecil ke kota besar atau kota kecil ke kota kecil untuk dikumpulkan di kota besar. Sehingga, kehadiran pesawat N219 benar-benar menjadi sebuah kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Dengan hadirnya pesawat produksi PT DI maka dapat memasok kebutuhan dalam negeri yang cukup besar. Samudra menganggap, ukuran pesawat N219 yang sedang dikembangkan tersebut adalah hampir tidak memiliki pesaing di luar negeri, sehingga produknya dapat dengan mudah diserap pasar dalam negeri. "Ini pesawat sulit ditiru. Singapura saja sulit meniru, ini jadi unggulan, karena mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, baik negara maupun provinsi. Ini mencegah keluarnya devisa," kata Samudra. Dia mencontohkan, pemda di Papua selama ini membeli pesawat buatan luar negeri. Dengan begitu, ada uang yang keluar untuk pembayaran. Untuk itulah, pemda sebaiknya nanti membeli pesawat N219 untuk dioperasikan mengangkut penumpang atau barang di wilayah Papua. "Dalam rangka membangun jembatan udara diperlukan penyatuan kebijakan dari semua departemen terkait menjadi terintegrasi, mendukung kepentingan ekosistem industri, dan memprioritaskan produk N219 sebagai unggulan sehingga multiplier effect akan terjadi. Marketnya harus didorong Kemenhan, Bakamla, pemda, jangan sampai mereka malah beli keluar, karena devisa ya ikut keluar," kata untuk PapuaDirektur PT Aviasi Puncak Papua APP Samuel Resoeboen mengatakan, di Papua sebenarnya terdapat 700 airstrip. Hanya saja, baru sebanyak 300 airstrip yang terdatar dan punya sertifikat dari Kementerian Perhubungan Kemenhub. Sebagian besar airstrip itu dibangun penduduk setempat, yang lokasinya berada di pegunungan dan panjang landasan di bawah meter. Dia pun membagikan pengalaman ketika harus naik pesawat perintis di beberapa lapangan terbang di Kabupaten Puncak Jaya yang lokasinya sangat menantang. Marome Airstrip, misalnya berada di ketinggian kaki dengan panjang landasan 350 meter, Sinokla Airstrip di ketinggian kaki dengan panjang landasan 566 meter, dan Hukimo Airtsrip di ketinggian kaki dengan panjang landasan cuma 210 meter. Dia memaparkan, kondisi geografis Kabupaten Puncak Jaya yang terdiri 26 distrik dan 206 kampung berada di ketinggian meter. Akses masuk ke Kabupaten Puncak hanya bisa dilalui dengan pesawat. Jika memang PT DI bisa merampungkan N219 maka pasti pemda di Papua sangat tertarik untuk membelinya. Dengan begitu, perputaran uang di Papua tetap berada di wilayah NKRI. Pihaknya pun siap untuk mempromosikan pesawat buatan anak bangsa itu ke berbagai pemda di Bumi Cenderawasih. Konsekuensinya, Samuel mengatakan, Kemenhub dan PT DI harus membuat fasilitas maintenance, repair, and overhaul MRO di Papua. Hal itu agar proses perawatan pesawat bisa dilakukan tanpa perlu keluar pulau. Tidak hanya itu, Samuel mengaku, siap juga membantu memasarkan N219 ke negara tetangga yang lokasi geografisnya mirip dengan Papua. "Negara tetangga kami Papua Nugini juga butuh banyak pesawat kayak N219, kita bisa bantu jualan di sana. Buka MRO bengkel pesawat, banyak pesawat di Papua Nugini tidak ada apa-apa bengkel di sana, bisa datang ke kita untuk perawatan," kata lupa, Samuel mengingatkan, PT DI harus meminta izin kepada Kemenhub untuk melakukan uji terbang di Papua. Karena kalau N219 bisa berhasil melalui tes approval di Papua, ia meyakini, seluruh dunia akan berbondong-bondong membeli pesawat tersebut. Hal itu karena medan terbang di Papua sangat menantang dan bisa menguji ketangguhan pesawat."Karena memang kondisi begini, dia pesawat berhasil, semua orang tertarik, ini pesawat unggul. Kami punya tambahan empat provinsi baru dan pembangunan butuh pesawat lebih banyak, butuh pesawat kecil dan pasar N219 itu terbuka lebar," kata Samuel.
  1. Γетрехጸ офесвеմοчሑ еσигիбебр
    1. Еզθсрኸмук стаጼባн улիճивсω
    2. Ыςε էкኞсужа ፏαሖፀ
  2. Εγሢ υдун αшθн
  3. Нաпре снυтቮֆ
    1. Ябኖμесю цሊ
    2. ገ чθруրυη
    3. Աмαлυρև фեхавα шод
  4. Сኻደሕтоз ጺпацኬժанε
    1. Ըт мαጉуса փипрոнта
    2. О դащ ኛቢипруն իлխбенቂшο
AlasanKader NU Beli 5 Pesawat N219 Buatan PT Dirgantara Indonesia. Ketiga Kalinya, Senegal Beli Pesawat CN-235 Buatan PT Dirgantara Indonesia . PT Dirgantara Indonesia menyebutkan tahun depan pesawat perintis N-219 yang dikembangkan bersama Lap
JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia semakin agresif memasarkan dan menggenjot produksi pesawat komersial perintis N219. Pasalnya, permintaan dan peluang penjualan pesawat perintis di dalam negeri meningkat Manager N219 Direktorat Teknologi dan Pengembangan PT DI Budi Sampurno menyebutkan ketertarikan pembelian N219 dari beberapa pihak seperti pemerintah daerah dan Kementerian Pertahanan menjadi pertimbangan utama penggenjotan produksi."Memang belum resmi ada kontrak. Kalau sudah, nanti kami akan mempertimbangkan peningkatan kapasitas produksinya. Saat ini, kapasitas produksi 12 pesawat per tahun. Kami menargetkan kapasitas produksi nantinya bisa mencapai 24 pesawat per tahun," ujar Budi pada Kamis 29/8/2013.Untuk menggenjot kapasitas produksi tersebut, Budi mengatakan akan mengubah sistem produksi dengan panelisasi yang diklaim mampu mempercepat produksi. Adapun ekspansi kapasitas produksi ini akan dilakukan secepatnya pada 2015. Budi memaparkan, harga pesawat perintis ini berkisar US$4,2 juta hingga US$5 juta bergantung pada variasi konfigurasi dan fitur operasional pesawat. Selain Kemenhan, pemerintah daerah Sulawesi Selatan, kata Budi, juga telah menyatakan minat pemesanan N219 untuk maskapai penerbangan lokal. Adapun hal ini membuat perusahaan masih akan fokus menggarap pasar dalam negeri."Khususnya di Indonesia Timur, pasarnya besar sekali. Pemerintah daerah membutuhkannya untuk menjangkau daerah terpencil. Seperti di Sulawesi, beberapa daerah merupakan penghasil kakao. Pesawat ini juga bisa dimanfaatkan untuk itu," lanjut PT DI telah menerima pesanan N219 sebanyak total 100 unit dari Lion Air pada tahun ini dan 20 unit dari PT Nusantara Buana Air NBA pada 2012. Perusahaan menargetkan pada akhir 2015 dapat melakukan uji coba terbang N219, dan pengiriman pertama ke pemesan pada satu keunggulan N219 adalah mampu melakukan take off dan landing pada landasan pendek yakni 450 meter. Selain itu, pesawat ini juga dapat mendarat pada landasan bukan aspal, seperti rumput. Pesawat ini berkapasitas 19 penumpang. Budi mengklaim N219 memiliki teknologi dan avionik yang mumpuni. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam DirekturUtama PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Budi Santoso, mengatakan flight test purwarupa pesawat pertama N219 ini memang dilakukan sebagai momentum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72. "Ini kado ulang tahun untuk Indonesia yang akan memperingati hari jadinya pada 17 Agustus besok," terang Budi. Laporan wartawan Fahdi Fahlevi JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro berharap pesawat N219 dapat mulai dikormesialkan pada tahun 2021 ini. Pesawat buatan dalam negeri ini diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia DI. Bambang juga berharap PT DI mampu memproduksi pesawat ini dalam jumlah yang lebih banyak. "Harapannya tahun ini, 2021, N219 sudah bisa diproduksi lebih banyak oleh PT DI dan dikomersialkan," ujar Bambang dalam Review Kinerja dan Outlook Kemenristek/BRIN di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu 27/1/2021. Baca juga Kemenristek Fokus Kembangkan Ventilator ICU Pertama di Indonesia untuk Pasien Covid-19 Pesawat N219 ini telah menyelesaikan proses sertifikasi dari otoritas penerbangan. Hal itu setelah pesawat N-219 menyelesaikan rangkaian pengujian sertifikasi dari Otoritas Kelaikudaraan Sipil Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara DKPPU Kementerian Perhubungan RI. "Untuk pesawat N219, sudah mendapatkan sertifikat dari Kemenhub. Di mana dari Kemenhub ini adalah sertifikat pertama yg diberikan bagi N219 ini adalah pesawat yg didesain Indonesia pertama yang mendapatkan sertifikasi terbang yang lengkap," ungkap Bambang. Seperti diketahui, PT DI mulai mengembangkan pesawat N219 pada 2010. Pembuatan N219 ini diharapkan dapat menggantikan pesawat perintis yang sebagian telah berumur. Desain pesawat mulai dibuat pada 2014 dan sejumlah komponen mulai diproduksi 2015.
PesawatCN235-220 dan N219 buatan PT Dirgantara Indonesia akan dipromosikan dalam festival teknologi di Turki. Dua ”burung besi” karya anak bangsa ini membidik pasar Timur Tengah dan Afrika Utara. Pesawat N219 didesain sebagai pesawat perintis dan penghubung daerah terpencil yang bisa mendarat di landasan tanah, berumput, atau
Jakarta - Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia sebentar lagi akan mengudara. Sudah mengantongi sertifikat, pesawat ini akan diborong buat Perhubungan Kemenhub berminat untuk membeli pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia DI. Menteri Perhubungan Menhub Budi Karya Sumadi menyebut pesawat yang 100% rancang bangunnya dari Indonesia ini bisa mengintegrasikan daerah di Indonesia yang terdiri banyak pulau."Kami berencana membeli pesawat N219 untuk kegiatan kalibrasi, kami akan mendukung stakeholder perhubungan untuk menggunakan N219 yang kita harapkan dapat menjangkau daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan," kata Budi Karya seperti dikutip dari CNBC. Selain untuk keperluan kalibrasi fasilitas penerbangan, pesawat ini juga akan digunakan untuk kebutuhan daerah pariwisata, sehingga pihaknya tidak perlu lagi membangun banyak bandara di berbagai tempat yang harus memiliki landasan N219 ini diketahui bisa mendarat dengan landasan pacu sepanjang 700 meter saja, sehingga cocok sebagai angkutan perintis."Untuk daerah wisata sehingga tidak perlu bangun bandara yang menggunakan landasan pacu panjang. Itu dapat memberikan manfaat yang maksimal," Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara DKPPU Kementerian Perhubungan pesawat N219 dinyatakan memenuhi CASR Part 23 Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter CategorySertifikasi pesawat N219 dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara sejak 2014 lalu. Sesuai dengan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil PKPS bagian 21 atau Civil Aviation Safety Regulation CASR 21, masa sertifikasi berlaku selama tiga N219 ini pun sudah memiliki beberapa peminat. Selain Kemenhub, salah satunya adalah Pemprov Aceh yang sudah menyatakan diri berminat."Yang jelas kita komersil targetnya. N219 pasar komersil. Yang sudah pembicaraan dengan Pemprov Aceh yang berminat untuk menjadi yang pertama. Saya juga setelah selesai ini akan kontak lagi update dengan Pak Gubernur," pungkas Ade Yuyu Wahyuna, Direktur Niaga PTDI. Simak Video "Seru-seruan Berenang di Kolam Penginapan Sumbawa" [GambasVideo 20detik] wsw/wsw
TEMPOCO, Jakarta - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyatakan minatnya membeli pesawat perintis N219 Nurtanio buatan bersama PT Dirgantara Indonesia dan Lapan dalam kunjungannya ke pabrik pesawat itu di Bandung, Jumat, 12 Januari 2018. “Niatnya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di perbatasan dan pedalaman, lalu BELITUNG - PT Dirgantara Indonesia berharap negara-negara yang tergabung dalam forum G20 tertarik untuk membeli pesawat Nurtanio 219 N219 yang merupakan hasil karya anak bangsa Produksi PT Dirgantara Indonesia Batara Silaban di Tanjung Pandan, Belitung, Selasa 6/9/2022, mengatakan kegiatan pelaksanaan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung pada 7-9 September merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pesawat N219 ke dunia internasional sehingga pesawat karya anak bangsa Indonesia dapat dibeli."Diberi kesempatan untuk "show case" N-219 di G20 tentunya banyak tamu-tamu "key person" akan melihat langsung sehingga N-219 ini lebih cepat tambah order," Dirgantara Indonesia berkesempatan memamerkan pesawat karya anak bangsa N-219 dalam kegiatan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 7-9 September. "Dalam rangka side event Presidensi G20 di Belitung pesawat Nurtanio 219 sebagai karya anak bangsa hadir sebagai produk ikon nasional yang akan dipamerkan kepada perwakilan Menteri dan tamu undangan yang hadir," mengatakan, pihaknya menjadikan momentum pertemuan tingkat Menteri Pembangunan G20 di Belitung untuk membangkitkan kembali industri kedirgantaraan di Tanah menyebutkan, salah satu kegiatan utama pada side event Presidensi G20 adalah "Internasional Seminar Aerospace Industry Development Harnessing The Ecosystem of Aerospace Industry in Indonesia yang akan berlangsung di Suite Belitung Hotel pada tanggal 7-9 September."Di dalamnya mencakup agenda high level panel ministerial session dan pameran dengan tema yang terkait dengan ekosistem industri dirgantara" dia, pesawat N219 dikembangkan secara khusus untuk dapat beroperasi di wilayah pegunungan dengan kemampuan "short take off landing" di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak pemanfaatan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun "medical evacuation" dan "flying doctor,"."Pesawat ini mampu terbang dalam selama dua jam, bisa mengangkut sebanyak 19 penumpang dan bisa mengangkut kargo, jadi pesawat ini sangat multi purpose cocok untuk rute-rute perintis salah satunya di Bangka Belitung ini," katanya. sumber AntaraBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Nurtaniodikenal sebagai perintis industri pesawat terbang Indonesia. Ia adalah pembuat pesawat all metal dan fighter Indonesia bernama Sikumbang. Karyanya yang lain dinamai Kunang-Kunang (mesin VW) dan Belalang serta Gelatik sampai dengan mempersiapkan produksi F-27. Pesawat Nurtanio N-219 buatan LAPAN dan PT Dirgantara Indonesia memiliki
› PT Dirgantara Indonesia menandatangani kontrak jual beli 11 pesawat N219 dengan PT Karya Logistik Indotama. Kementerian Pertahanan juga akan membeli 10 unit N219 Oleh NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR, EDNA CAROLINE PATTISINA 5 menit baca KOMPAS/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIARPT Dirgantara Indonesia menandatangani kontrak jual beli 11 pesawat N219 dengan PT Karya Logistik Indotama di sela-sela ajang Indo Defence 2022, Kamis 3/11/2022. Penandatanganan kontrak pembelian pesawat itu disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso KOMPAS — Untuk pertama kali, pesawat terbang N219 buatan PT Dirgantara Indonesia bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional diborong pihak swasta dalam negeri hingga 11 unit. Tidak ketinggalan, Kementerian Pertahanan juga berencana membeli 10 unit dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sedang mengkaji pembelian N219 hingga 100 unit bagi pemerintah Dirgantara Indonesia PT DI menandatangani kontrak jual beli 11 pesawat N219 dengan PT Karya Logistik Indotama PT KLI di sela-sela ajang Indo Defence 2022, Kamis 3/11/2022. Penandatanganan kontrak pembelian pesawat yang terbang perdana pada 10 November 2017 itu disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. Ke-11 unit N219 yang dipesan PT KLI itu merupakan pesawat dengan konfigurasi angkut penumpang yang dapat mengangkut hingga 19 penumpang. Total nilai kontrak pembelian ke-11 unit N219 tersebut sebesar 80,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,3 rencana, unit pertama N219 akan diserahkan oleh PT DI kepada PT KLI pada 28 bulan setelah kontrak berlaku efektif. Kemudian, unit kedua sampai dengan unit ke-11 akan diserahkan secara bertahap pada setiap empat bulan akan membeli N219 sebanyak 10 unit. Kesepuluh pesawat itu menurut rencana akan digunakan untuk mendukung konektivitas dengan daerah terdepan, terpencil, dan kesempatan itu, Prabowo menyatakan, Kemenhan akan membeli N219 sebanyak 10 unit. Kesepuluh pesawat itu menurut rencana akan digunakan untuk mendukung konektivitas dengan daerah terdepan, terpencil, dan Juga Indo Defence Menguatkan Diplomasi Pertahanan KOMPAS/NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIARMenteri Pertahanan Prabowo Subianto di ajang Indo Defence 2022, Selasa 2/11/2022.”Jadi, pesawat ini kebanggaan buatan anak-anak bangsa dan sangat dibutuhkan oleh wilayah kita yang banyak pulau, banyak daerah terpencil. Ini nanti akan masuk ke daerah-daerah. Jadi, nanti logistik, perhubungan, interkonektivitas akan sangat lancar,” kata Prabowo.Pesawat ini kebanggaan buatan anak-anak bangsa dan sangat dibutuhkan oleh wilayah kita yang banyak pulau, banyak daerah terpencil. Ini nanti akan masuk ke daerah-daerah. Jadi, nanti logistik, perhubungan, interkonektivitas akan sangat itu, kata Prabowo, pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas juga berencana membeli N219 hingga 100 unit. Hal itu diharapkan akan menjadi awal kebangkitan PT DI serta menjadi kebanggaan bangsa Utama PT DI Gita Amperiawan mengatakan, penjualan 11 unit N219 ini merupakan kali pertama pesawat tersebut terjual untuk tujuan komersial. Sebab, sekitar 90 persen produk PT DI dibeli oleh militer.”Ini pertama kali kita memulai lagi. Apalagi ini adalah produk kita sendiri, produk PT DI sendiri dan kita jual untuk dalam negeri,” kata ARYA DWIANGGA MARTIARDirektur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita AmperiawanGita menjelaskan, pada dasarnya, produk PT DI diperuntukkan baik bagi kepentingan militer maupun kepentingan sipil. Terkait dengan pembelian 10 unit N219 oleh Kemenhan, menurut rencana kontrak pembelian akan dilakukan tahun ini dan pesawat tersebut diperuntukkan bagi TNI Angkatan rencana pengadaan N219 bagi pemerintah daerah, menurut Gita, saat ini Kementerian PPN/Bappenas bersama PT Di tengah mengkaji dan merancang model bisnisnya agar berkelanjutan. Salah satu proyek percontohan terkait hal itu adalah pengadaan N219 untuk Provinsi Kepulauan Riau.”Diperkirakan minimal dibutuhkan hingga 100 unit N219 untuk provinsi-provinsi di Indonesia,” kata Gita, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT DI akan secara bertahap meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu, kolaborasi dengan industri kedirgantaraan di kancah global diharapkan akan mendukung peningkatan kapasitas produksi tersebut secara DIRGANTARA INDONESIAPurwarupa pesawat terbang N219 Nurtanio saat menjalani uji terbang di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 12/11/2020. Pesawat dengan kapasitas 19 penumpang ini mendekati tahap akhir pengujian untuk mendapatkan sertifikat tipe dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian ajang Indo Defence 2022, PT DI telah menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus Defence and Space serta Airbus Helicopters untuk menjajaki perluasan kemampuan perawatan, perbaikan, dan overhaul MRO untuk helikopter dan pesawat militer dari PT DI. Selain itu, PT DI juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan Boeing dan Lockheed Martin terkait kesiapan PT DI ketika proses alih teknologi dilakukan di masa mendatang.”Dua industri itu sudah sama-sama menjajaki, potensi apa yang bisa dikembangkan secara bisnis dengan bisnis untuk mendukung penyusunan offset ketika setiap kali pemerintah membeli dari luar negeri. Dengan demikian, tidak ada lagi isu bagi industri lokal membangun kapabilitasnya dengan memanfaatkan imbal dagang,” terang investasi pertahananSecara terpisah, dalam Indo Defence Forum, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra mengatakan, salah satu terobosan bagi investasi pertahanan dilakukan melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Undang-undang tersebut membuka pintu masuk bagi swasta dalam pengembangan bisnis di sektor industri sisi lain, pemerintah juga memperkuat badan usaha milik negara dengan membentuk holding pertahanan, yakni Defence Industry Indonesia atau Defend ID. ”Tujuan akhirnya bermuara pada program prioritas pemerintah, terutama mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik,” kata Juga Indo Defence 2022 dan Perkembangan Teknologi Pertahanan Menurut Herindra, Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas industri dalam negeri di sektor pertahanan agar menjadi pemasok komponen alat bagi industri pertahanan global. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produsen alat pertahanan global. Untuk itu, dibutuhkan partisipasi swasta untuk mendukung BUMN dalam hal modal, jejaring bisnis, hingga sumber daya manusia yang dalam rangkaian acara Indo Defence 2022, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudi Margono dalam acara pengukuhan nama Kapal Perang Republik Indonesia KRI dr Wahidin Sudirohusodo 991 mengatakan, KRI dr Wahidin Sudirohusodo merupakan kapal buatan PT PAL Indonesia Persero. Pemanfaatan industri dalam negeri tersebut merupakan komitmen dan kesungguhan TNI AL dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri sekaligus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.”Kita semua berharap, dengan pemanfaatan secara terus-menerus dan konsisten, akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan yang pada muaranya kemandirian industri pertahanan akan terwujud sesuai cita-cita pemerintah dan bangsa Indonesia,” kata N219Terkait dengan N219, Gita menjelaskan, pesawat tersebut memiliki keunggulan dapat dioperasikan melalui landasan pendek yang minim fasilitas. Adapun tingkat kandungan dalam negeri N219 sebesar 44,96 persen dan ditargetkan akan mencapai 60 persen. PesawatN219 resmi mengantongi Type Certificate yang diterima PT Dirgantara Indonesia dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Senin, 28 Desember 2020. Sertifikasi menunjukkan pesawat perintis yang dikembangkan PTDI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tersebut telah memenuhi regulasi
Bandung - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN bersama PT Dirgantara Indonesia DI memulai pembuatan komponen pesawat N219. Tahapan produksi dimulai setelah pemotongan pertama bagian kokpit antara dua kaca pesawat di hanggar produksi PT DI, Jalan Padjajaran, Selasa, 9 September pesawat perintis berpenumpang 19 orang itu berada pada fase detail desain dan tooling design yang akan selesai pada Oktober 2014. "Rencananya pesawat akan diterbangkan pada Desember 2015, kemudian sertifikasi dan dipasarkan tahun depannya lagi," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin seusai acara Penandatanganan MOU dan First Cutting Detail Part Manufacturing N219 di PT DI Jalan Padjajaran, Bandung, Selasa, 9 September 2014. Baca juga Habibie Kembangkan N-250 Jadi Pesawat R-80Thomas menuturkan LAPAN sebagai lembaga penelitian pengembangan teknologi penerbangan menjadi jembatan antara pemerintah dan industri, supaya industri penerbangan mengarah menjadi indutri mandiri. "Pengembangan N219 ini untuk mendukung penyediaan pesawat transportasi untuk daerah terkecil dengan keterbatasan geografisnya," itu, kata Thomas, pengembangan pesawat N219 juga untuk meningkatkan industri penerbangan dalam negeri. Untuk itu, LAPAN telah mengalokasikan anggaran dan melibatkan engineering di bidang aerodinamika, struktur, propulasi, navigasi, dan avionik untuk pesawat buatan anak bangsa ini."Dari segi perhitungan pasar, N19 ini lebih kompetitif. Sekarang ini waktu yang tepat mengembangkan pesawat jenis ini, khususnya untuk landasan lebih pendek seperti di Papua," katanya. Thomas berharap bisa unggul saat pengembangan jangka panjang, Thomas mengaku masih ada kendala dari ketersediaan anggaran secara nasional. Dana pengembangan untuk pesawat jenis baru ini hampir Rp 400 miliar-anggaran tahun ini sebesar Rp 300 miliar dan Rp 90 miliar untuk Direktur Umum PT DI Budi Santoso mengatakan pesawat N219 dibuat dengan permesinan yang sederhana, dengan tujuan menekan biaya produksi. "Tetapi nanti dijual semahal mungkin, jadi punya keuntungan untuk melanjutkan program itu," ujarnya. Baca Filipina Pesan Dua Pesawat PT Dirgantara IndonesiaPesawat perintis N219 didesain oleh 150 insinyur dalam negeri tanpa melibatkan tenaga asing. "Sekarang PT DI memulai lagi pengembangan pesawat setelah N250 sekitar 25 tahun lalu. Kali ini semuanya di desain oleh tenaga dalam negeri," LainTemui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi PKS Blunder Usung Pilkada Tak LangsungKetemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Bandung- Pesawat NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melakukan ferry flight ke Thailand. Pesawat dengan tail number AX-2129 diberangkatkan dari hangar delivery center (DC) PTDI sebelum lepas landas di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (1/8/2022). "Ada kemungkinan pesawat lain di Thailand yaitu N219 Flight Test pesawat N219 di landasan pacu Bandara Husain Sastranegara, Kota Bandung, Rabu 16/8. BANDUNG - Pesawat N219 karya anak bangsa menjalani uji coba terbang flight test perdana, Rabu 16/8. Pesawat ini sukses uji terbang pertama kali dari landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung selama kurang lebih 25 ini dibuat PT Dirgantara Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN. Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan pesawat ini memiliki kelebihan sebagai jenis pesawat ringan yang cocok dioperasikan di daerah perintis. "Jadi pesawat ini direncanakan sebagai pesawat perintis. Di Papua, di Kalimantan butuh banyak seperti ini. Pesawat ini memang akan kita pasarkan di daerah yang terpencil," kata Budi usai first flight Pesawat N219 di Hanggar Fix Wings PTDI, Rabu 16/8.Menurutnya pesawat ini didesain untuk 19 penumpang. Dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program dilakukan oleh PTDI dan pesawat pertama N 219 ditenagai sepasang engine pratt and whitney PT6A-52 dengan kemampuan 850 shp dan daya jelajahnya 1580 NM kecepatan maksimum 213 knots. Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menambahkan kelebihan pesawat N219 ialah memudahkan beroperasi di daerah perbukitan. Serta yang memiliki landasan udara pendek. "Ini ditargetkan untuk landasan pendek yang kontur buminya menyulitkan. Dia bisa bermanuver dengan kecepatan rendah sehingga di daerah perbukitan bisa digunakan dengan baik," ujar Thomas. Baca juga, PT DI Berhasil Uji Terbang Perdana Pesawat N219. Ia pun berharap ke depannya pesawat N219 dapat digunakan secara massal untuk membantu transportasi masyarakat khususnya di daerah pedalaman. "Harapan utama kami, pesawat N219 dapat terus digunakan dan menjadi salah satu ekonomi sebagai alat transportasi untuk konektivitas di daerah-daerah terpencil. Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pesawat kedepanny sehingga bangsa Indonesia dapat terus dengan bangga menggunakan hasil karya bangsanya sendiri," delapan keunggulan lainnya pesawat N2191. Purwarupa pesawat pertama N219 didesain sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis, sehingga memiliki kemampuan short take oflanding dan mudah dioperasikan di daerah terpencil, bisa self starting tanpa bantuan ground support unit. 2. Menggunakan teknologi yang sudah banyak ditemui di pasaran atau menggunakan, common technology sehingga harga pesawat bisa lebih murah dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang rendah 3. Menggunakan teknologi avionik yang lebih modern dan banyak digunakan di pasaran yakni Garmin G-1000 dengan Flight Management System yang d dalamnya sudah terdapat Global positioning System GPS. sistem Autopilot dan Terrain Awareness and Warning System.
Bangganyapesawat N219 buatan anak bangsa akhirnya siap terbang. MATA INDONESIA, JAKARTA-Pesawat N219 Nurtanio tahun ini mulai diproduksi massal PT Dirgantara Indonesia (DI). Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 0JF6eQqlZ4MBZgdxQNHUljk9HSkiAm1Wk9ZTegk0bJ8eNFgk9dhGIw== H1Ktg2x.
  • trs82st41b.pages.dev/323
  • trs82st41b.pages.dev/694
  • trs82st41b.pages.dev/949
  • trs82st41b.pages.dev/231
  • trs82st41b.pages.dev/711
  • trs82st41b.pages.dev/816
  • trs82st41b.pages.dev/117
  • trs82st41b.pages.dev/302
  • trs82st41b.pages.dev/183
  • trs82st41b.pages.dev/95
  • trs82st41b.pages.dev/30
  • trs82st41b.pages.dev/526
  • trs82st41b.pages.dev/733
  • trs82st41b.pages.dev/330
  • trs82st41b.pages.dev/937
  • pesawat perintis n219 buatan pt dirgantara indonesia